Ren Zhengfei adalah orang dibalik kesuksesan Huawei sampai seperti sekarang ini. Seperti dikutip dari Forbes, Minggu (4/6/2017), Kakek Ren adalah seorang koki handal di Provinsi Zhejiang. Ayah Ren yaitu Ren Moxun, gagal menyelesaikan kuliahnya kuliahnya ketika sang kakek meninggal. Dan saat itu, ayahnya membawa Ren ke Guangzhou untuk bekerja di pabrik senjata pemerintah. Setelah lulus SMA, Ren melanjutkan pendidikannya di jurusan Teknik Sipil di Universitas Chongqing. Kemudian ia mendaftar menjadi Tentara Pembebasan Rakyat atau People's Liberation Army (PLA) tahun 1974.
Pada tahun 1982, Ren pensiun dari tentara karena pengurangan jumlah tentara untuk penghematan anggaran pemerintah China, sehingga berdampak pada pemberhentian 500.000 tentara aktif. Setelah menjadi warga sipil, Ren pindah ke Shenzen dan bekerja sebagai pegawai jasa logistik di Shenzhen South Sea Oil Corporation. Namun karena tidak puas dengan tempat kerjanya, Ren memutuskan untuk keluar dan membangun bisnis perdagangan suku cadang elektronika dan telekomunikasi. Yaitu yang sekarang dikenal dengan nama “Huawei”.
Pada awal tahun 2000, Huawei mempekerjakan kurang dari 20 ribu pegawai di seluruh dunia. Saat ini, dalam 10 tahun, jumlah pegawainya meningkat hampir 500 persen yaitu mencapai 95 ribu orang, 27 ribu di antaranya tersebar di luar China. Pada tahun 2000 pendapatan Huawei baru 100 juta dollar Amerika. Dan pada akhir 2009 pendapatan Huawei mencapai 21,8 miliar dollar Amerika dan ditargetkan meningkat 20 persen pada tahun 2010. Saat ini Huawei melayani 45 dari 50 operator papan atas di seluruh dunia. Teknologi huawei telah diaplikasikan di lebih dari 100 negara, termasuk di Jerman, Prancis, dan Swedia.
Sebagai pendiri Huawei, Ren Zhengfei tidak memilih bursa saham untuk mengembangkan bisnisnya. Sebuah cara yang tidak umum bagi perusahaan ponsel pintar global. Namun, sebagai perusahaan privat, Zhengfei menegaskan “Pemilik Huawei bukanlah sosok serakah. Itulah salah satu alasan mengapa kami melampaui rekan-rekan kami.” Pada tahun 2018, Huawei memperkirakan akan memperoleh pendapatan hingga $100 miliar. Pada tahun 2016 Huawei memperoleh pendapatan 603,6 miliar yuan, setara dengan $92,5 miliar. Salah satu lini bisnis terkuat mereka ialah bisnis consumer (device), salah satunya telefon pintar.
Pada kuartal I-2018, Huawei mengeluarkan 39,3 juta unit telefon pintar. Ini setara dengan 11,8 persen persentase pasar telefon pintar dunia, nilai yang menempatkan Huawei jadi perusahaan telefon pintar terbesar nomor ketiga, hanya kalah dari Samsung dan Apple. Hasil ini pun menempatkan mereka jadi perusahaan papan atas telefon pintar asal Cina, dan membuat Ren menjadi orang terkaya nomor 1.028 di dunia dengan total kekayaan US$ 2,2 miliar atau Rp 29,26 triliun.
Huawei Technologies Co. Ltd. (Tionghoa:华为 pinyin:Huáwéi) dari Shenzhen, Guangdong, Republik Rakyat Tiongkok adalah perusahaan pemasok perangkat telekomunikasi dan jaringan komunikasi terbesar di Cina dan dunia. Huawei Technologies adalah perusahaan swasta berteknologi tinggi yang didirikan pada tahun 1988 oleh Ren Zhengfei, yang mengkhususkan pada penelitian dan pengembangan (litbang), produksi dan pemasaran perangkat-perangkat telekomunikasi dan menyediakan solusi bagi operator penyelenggara telekomunikasi. Huawei melayani 35 dari 50 operator telekomunikasi teratas dan menginvestasikan 10 persen dari pendapatan tahunannya pada litbang.
Sebagai tambahan dari kantor-kantor di Shenzhen, Shanghai, Beijing, Nanjing, Xi’an, Chengdu, dan Wuhan di Cina, Huawei juga memiliki pusat litbang di Stockholm, Swedia; Dallas dan Silicon Valley, Amerika Serikat; Bangalore, India; Ferbane di Offaly, Irlandia; dan Moscow, Russia. Pada 2010, Huawei mencatat laba 23.8 billion Yuan China (3.7 billion dollar). Produk dan servis perusahaan ini menjangkau lebih dari 140 negara dan saat ini 45 dari 50 perusahaan operator telekomunikasi terbesar dunia. Huawei mencatat rekor pengiriman 200 juta unit pada 2018.