Penemu Softlens dan Sejarah Lensa Kontak

Penemu Lensa Kontak - Softlens - Contact LensAdolf Gaston Eugen Fick (22 Februari 1852, Marburg - 11 Februari 1937, Herrsching ) adalah seorang Jerman dokter mata yang menemukan lensa kontak . Dia adalah keponakan dari ahli fisiologi Jerman Adolf Eugen Fick , dan anak dari profesor anatomi Jerman Franz Ludwig Fick . Lensa kontak atau Softlens adalah lensa korektif, kosmetik, atau terapi yang biasanya ditempatkan di kornea mata. Lensa kontak biasanya mempunyai kegunaan yang sama dengan kacamata konvensional atau kacamata biasa, tetapi lebih ringan dan bentuknya tak nampak saat dipakai. Lensa kontak atau yang sering kita sebut Softlens adalah sebuah bentuk inovasi penyederhanaan dari alat bantu penglihatan yang disebut kacamata. Sebenarnya, kacamata sendiri sudah diciptakan jauh sebelum adanya lensa kontak. Hingga akhirnya ditemukanlah Softlens atau lensa kontak yang lebih praktis dan terlihat lebih cantik dipakai.

Banyak lensa kontak diwarnai biru untuk membuat mereka lebih mudah terlihat saat dibersihkan, disimpan atau saat dipakai. Lensa kontak kadang-kadang secara sengaja dibuat warna lain untuk mengubah penampilan mata pemakainya. Memang, Pada awalnya Softlens dibuat hanya agar seseorang bisa menggunakan alat bantu penglihatan dengan lebih praktis dan nyaman tanpa mengurangi keindahan penampilan raut wajah si pengguna. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan inovasi pada motif dan warna Softlens, membuat Softlens banyak diminati sebagai aksesories kecantikan. Karena dengan adanya variasi warna dan motif pada Softlens tersebut, selain membantu penglihatan, akan membuat mata si pengguna terlihat lebih cantik dan indah.

Berawal dari kacamata, ide dasar pembuatan Softlens sebenarnya telah dikenal mulai dari tahun 1508 bardasarkan catatan dan gambaran serta sketsa yang dibuat oleh Leonardo Da Vinci. Di dalam buku catatannya, ditemukan banyak sekali sketsa tentang kacamata yang langsung bisa dikenakan pada bola mata. Kemudian, ide dasar ini terus menerus dikembangkan dan di teliti. Namun pada versi yang lain diklaim bahwa Rene Descartes merupakan penemu ide softlens yang pertama. Beliau membuat Hydriascope pada tahun 1636, yaitu kaca berisi air yang ditempatkan pada kornea mata untuk membantu penglihatan. Hydriascope inilah yang diklaim sebagai ide pertama yang menjadi prinsip pembuatan kacamata dan softlens.

Selanjutnya jaman pun berkembang hingga pada akhirnya cikal bakal Softlens ditemukan. Softlens atau Lensa Kontak pertama kali sukses dibuat oleh seorang fisiologi bernama Adolf Gaston Eugen Fick pada tahun 1888, yang terbuat dari bahan Glass-Blown. Adolf menciptakan lensa kontak tersebut dengan melakukan berbagai macam riset dan uji coba, mulai dari bahan, warna, ukuran diameter, sampai ketebalannya. Setelah semua riset tersebut dilaluinya, barulah Adolf mulai berpendapat bahwa Softlens ciptaannya itu dapat digunakan sebagai alat bantu penglihatan.

Untuk membuktikan bahwa Softlens atau lensa kontak yang ia ciptakan layak dipakai, Adolf Fick melakukan beberapa uji coba. Uji coba yang pertama dilakukan pada seekor kelinci, kemudian Adolf melakukan uji coba pada dirinya sendiri, hingga akhirnya uji coba tersebut dilanjutkan kepada beberapa orang sukarelawan yang mau menggunakan softlens buatannya. Namun sukarelawan tersebut berpendapat bahwa Softlens atau lensa kontak ciptaan Adolf ini masih kurang nyaman digunakan, karna Softlens atau lensa kontak ciptaan Adolf Fick ini masih terbilang sangat besar dan berat. Ketebalan Softlens atau lensa kontak ini berukuran 1.8 - 2.1 cm. Coba saja kamu bayangkan bagaimana jika Softlens ini kamu pasangkan di matamu. Hhmm.. Selain itu, bahannya terbuat dari kaca, sehingga dapat juga membahayakan mata.

Adolt Fick mempublikasikan hasil temuan & penelitiannya pada bulan Maret 1888. Meskipun terbilang gagal, tapi ide Adolt tersebut merupakan sebuah terobosan baru pada masa itu yang dapat mentrigger inovasi riset alat bantu mata yang praktis lebih maju lagi. Nyatanya lebih dari 10.000 pasang softlens terjual di Amerika antara tahun 1935-1939. Pada tahun 1949, teknologi Softlens mendapatkan titik terang dengan adanya penemuan material sintetik baru yaitu, Polymethylmethylpropenoate (PMMA). Bahan ini membuat softlens lebih bersahabat dengan mata manusia karena dinilai lebih ringan. Penemuan ini membuat penjualan lensa kontak pada tahun itu membooming mencapai 200 ribu pasang terjual.

Barulah pada tahun 1960-an diluncurkan produk Softlens berbahan Hydrogel. Bahan Softlens Hydrogel ini ditemukan oleh seorang ahli kimia dari Republik Ceko yang bernama Otto Wichterle dan Drahoslav Lim yang mempublikasikan riset mereka yaitu "Hydrophilic gels for biological use" di jurnal Nature pada tahun sebelumnya. Dengan ditemukannya Hydrogel sebagai bahan dasar pembuat Softlens, pemakaian softlens dirasa sudah sangat aman dan nyaman dipakai karena bahan material Hydrogel ini lebih lembut dan sudah memungkinkan pergantian oksigen di mata. Pada tahun 1971, bahan Hydrogel merupakan bahan dasar pembuat softlens pertama yang disetujui oleh Food & Drug Administration (FDA) dan hingga kini bahan tersebut terus dikembangan sebagai bahan dasar softlens.