Louis Pasteur lahir pada tanggal 27 Desember 1822, di Dole, Jura, Prancis. Dia adalah anak ketiga dari Jean-Joseph Pasteur dan Jeanne-Etiennette Roqui. Pada tahun 1827, keluarganya pindah ke Arbois, di sana ia masuk sekolah dasar pada tahun 1831. Pastel dan potret kedua orang tua dan teman-temannya yang dibuat ketika ia berusia 15 disimpan di museum Pasteur Institut di Paris. Pada 1838, ia berangkat ke Paris untuk bergabung dengan Lembaga Barbet, tapi kembali pada bulan November. Pada tahun 1839, ia memasuki Royal College de Besançon dan meraih gelar baccalauréat ( BA ) pada tahun 1840. Dia diangkat menjadi asisten pengajar di perguruan tinggi Besançon sambil kursus matematika khusus. Dia gagal ujian pertamanya pada tahun 1841. Ia berhasil lulus scientifique baccalauréat (ilmu pengetahuan umum) pada tahun 1842 dari Dijon dengan nilai kimia jelek. Setelah gagal tes untuk masuk École Normale Supérieure di Paris pada tahun 1842, dia berhasil pada tahun 1844.
Pada tahun 1845 ia menerima ès Licenci ilmu (Bachelor of Science). Pada 1846, ia diangkat sebagai profesor fisika di College de Tournon di Ardèche, tapi Antoine Jérome Balard (salah satu penemu dari bromin elemen) ingin dia kembali di École Normale Supérieure sebagai asisten (preparateur) untuk kursus kimia. Dia bergabung dengan Balard dan sekaligus memulai penelitiannya dalam kristalografi dan pada tahun 1847, ia menyerahkan dua tesisnya, satu dalam kimia dan lainnya dalam fisika. Setelah bekerja sebagai profesor fisika di Dijon Lycée pada tahun 1848, ia menjadi profesor kimia di University of Strasbourg, di sana ia bertemu dengan Marie Laurent, putri dari universitas Rektor pada tahun 1849. Mereka menikah pada tanggal 29 Mei 1849, dan dikaruniai lima orang anak, hanya dua di antaranya selamat sampai dewasa; tiga lainnya meninggal karena tifus. Hal tersebut merupakan tragedi pribadi yang memotivasinya dalam menyembuhkan penyakit menular.
Asimetri molekul - Dalam karya awal Pasteur sebagai ahli kimia, ia memutuskan permasalahan mengenai sifat asam tartarat (1848). Larutan senyawa ini berasal dari makhluk hidup (khususnya ampas anggur). Asam tartarat yang diperoleh dari sintesis kimia tidak memiliki efek seperti itu, meskipun reaksi kimia yang identik dan komposisi unsur yang sama. Ini adalah pertama kalinya seseorang telah menunjukkan kiral molekul. Teori fermentasi kuman - Pasteur menunjukkan bahwa fermentasi disebabkan oleh pertumbuhan mikro-organisme, dan pertumbuhan bakteri dalam kaldu bukan oleh reaksi spontan namun karena adanya bakteri dari luar yang masuk dan tumbuh dalam kaldu. dari situlah teori biogenesis ( Omne vivum ex vivo "semua kehidupan berasal dari kehidupan) muncul. Saran untuk dibaca: "Francesco Redi - Penentang Teori Abiogenesis" Dalam percobaannya, Pasteur membuat sebuah bejana yang terbuat dari kaca yang berbentuk leher angsa. Air kaldu tersimpan di dalam bejana yang berisi filter untuk mencegah semua partikel nasuk ke dalam media pertumbuhan melalui jalur berliku.
Tidak ada kehidupaa yang tumbuh dalam kaldu, hal ini menunjukkan bahwa organisme yang hidup dan tumbuh di kaldu tersebut berasal dari luar, seperti spora pada debu, bukan secara spontan yang dihasilkan oleh kaldu. Ini adalah salah satu eksperimen terakhir dan paling penting menyanggah teori generasi spontan (abiogenesis). Pasteur bukanlah peneliti pertama yang mengusulkan teori kuman (Girolamo Fracastoro, Agostino Bassi, Friedrich Henle dan lain-lain telah menyarankan itu sebelumnya), ia mengembangkan dan melakukan percobaan yang jelas menunjukkan kebenaran dan berhasil meyakinkan sebagian besar Eropa bahwa hal itu bena . Hari ini ia sering dianggap sebagai bapak dari teori kuman. Penelitian Pasteur juga menunjukkan bahwa pertumbuhan mikroorganisme dapat memperlambat pembusukan, seperti b!r, anggur dan susu. Dengan teorinya, ia menemukan sebuah proses yakni cairan seperti susu dipanaskan untuk membunuh sebagian besar bakteri dan jamur yang sudah ada dalam cairan tersebut. Pasteur dan Claude Bernard menyelesaikan tes pertama pada tanggal 20 April 1862. Proses ini disebut dengan pasteurisasi.
Kontaminasi Minuman mengilhami Pasteur pada sebuah gagasan yang menunjukkan bahwa mikro-organisme menginfeksi hewan dan manusia dan menyebabkan penyakit. Ia mengusulkan mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh manusia, hal ini menginspirasi Joseph Lister untuk mengembangkan metode antiseptik dalam operasi. Pada tahun 1865, dua penyakit parasit yang disebut pébrine dan flacherie membunuh sejumlah besar ulat sutra di Alais (sekarang Alès). Pasteur bekerja beberapa tahun untuk membuktikan bahwa penyakit ini disebabkan oleh mikroba menyerang telur ulat sutera, dia berpendapat bahwa menghilangkan mikroba pada saat pembibitan ulat akan memberantas penyakit tersebut. Pasteur juga menemukan teori anaerobiosis, yakni teori yang menyebutkan bahwa beberapa mikro-organisme dapat berkembang dan hidup tanpa udara atau oksigen, yang disebut efek Pasteur. Imunologi dan vaksinasi - Selanjtnya Pasteur meneiti tentang penyakit kolera pada ayam. Pasteur membuat bakteri tersebut lemah, kemudian disuntikkan ke badan ayam, selanjutnya ayam tersebut menjadi kebal terhadap penyakit kolera. Pada 1870-an, ia menerapkan metode imunisasi ini untuk anthrax, yang mempengaruhi ternak dan membangkitkan minat dalam memerangi penyakit lainnya.
Vaksin rabies pada awalnya diciptakan oleh Emile Roux, seorang dokter Perancis dan rekan Pasteur. Vaksin telah diuji hanya pada 11 anjing sebelum diujicoba pada manusia. Vaksin ini pertama kali digunakan pada Joseph Meister yang berusia 9 tahun pada tanggal 6 Juli 1885, setelah anak itu parah digigit oleh anjing gila. Tiga bulan kemudian ia memeriksa Meister dan menemukan bahwa ia berada dalam kesehatan yang baik. Pasteur dielu-elukan sebagai pahlawan. Keberhasilan ini menjadi dasar untuk pembuatan berbagai vaksin lainnya. Pasteur Institute dibangun atas dasar prestasi ini. Kematian - Pasteur sering dilanda stroke sejak tahun 1868, dan tahun 1894 merupakan saat yang sangat mengganggu kesehatannya. Ia meninggal pada tahun 1895, dekat Paris. Pemakamannya dilakukan secara kenegaraan dan dimakamkan di Katedral Notre Dame, tapi jenazahnya reinterred dalam crypt di Institut Pasteur di Paris, crypt tersebut terukir dengan karya-karya yang menyelamatkan hidupnya.