Daftar Ilmuwan Penemu di Bidang Ilmu Kimia

Daftar Ilmuwan Penemu di Bidang Ilmu KimiaKimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi [1]. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.

Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.

01. Adolf Windaus, Penemu Struktur Stereol
02. Wilhelm Conrad Roentgen (1845-1923) si penemu sinar X
03. Ahmed H. Zewail, penemu proses reaksi kimia
04. Friedrich August Kekule, penemu Struktur Benzena
05. Dmitri Ivanovich Mendeleyev, “Dukun” Susunan Periodik
06. Gertrude B. Elion, penemu obat penyembuh leukemia
07. Irene Joliot-Curie, Penemu radioaktivitas buatan
08. Glenn Seaborg, penemu unsure plutoniun
09. William S Knowles, penemu sintesis asimetris terkatalisis
10. Nikolai Nikolaevic Semenov, penemu Mekanisme Reaksi Kimia
11. John E. Walker, Pengusul Mekanisme Enzimatik Sintesis ATP
12. Mario Molina, Penyusun Teori Penipisan Lapisan Ozon-CFC
13. Claude Bernard, Ilmuwan Besar Perancis Pencetus Homeostatis
14. Charles Friedel, Penggagas Reaksi Friedel-Crafts
15. Niels Bohr (1885-1962): Pioner mekanika kuantum
16. Balmer, Johann Jakob (1825-1898), tingkat energi electron
17. Bartlett, Neil (1932- ), pembuatan senyawa gas mulai
18. Becquerel, Antoine Henri (1852-1908), keradioaktifan
19. Berzelius, Jons Jakob (1779-1848), lambang unsure
20. Bessemer, Sir Henry (1813-1898), pembuatan baja
21. Brown, Robert (1773-1858), gerak Brown.
22. Buchner, Eduard (1860-1917), alat praktikum
23. Bunsen, Robert Wilhelm Eberhard (1811-1899), alat praktikum
24. Cannizzaro, Stanislao (1826-1910), keadaan standar gas (STP)
25. Cavendish, Henry (1731-1810), penemu hydrogen

26. Chadwick, Sir James (1891-1974), penemu neutron
27. Daniell, John Frederick (1790-1845), sel elektrokimia
28. Erlenmeyer, Emil (1825-1904), alat praktikum kimia
29. Fehling, Hermann (1812-1885), pereaksi untuk aldehida
30. Gay-Lussac, Joseph Louis (1778-1850), hukum Gay-Lussac
31. Gibbs, Josiah Willard (1839-1903), energi bebas (G) dalam termodinamika
32. Konrad Emil Bloch, Penemu Mekanisme dan Regulasi Metabolisme Kolesterol dan Asam Lemak
33. Grignard, Francois Auguste Victor (1871-1935), sintesis organic
34. Guldberg, Cato Maximilian (1836-1902), tetapan kesetimbangan85.
35. Moseley, Henry Gwyn Jeffreys (1887-1915), penemu nomor atom.
36. Wolfgang Pauli (1900-1958), teori orbital dan bilangan kuantum
37. Priestley, Joseph (1733-1804), penemu oksigen
38. Raoult, Francois Marie (1830-1901), penemu sifat koligatif larutan
39. Thomson, Sir Joseph John (1856-1940), penemu electron
40. Tyndall, John (1820-1893), penemu efek Tyndall
41. Van der Waals, Johannes Diderik (1837-1923), penemu gaya antar molekul
42. Van’t Hoff, Jacobus Henrikus (1852-1911), penemu sifat koligatif larutan
43. Volta, Alessandro Giuseppe (1745-1827), penemu sel elektrokimia dan deret Volta
44. Scheele (1774) membawa konsekuensi pembaruan defenisi asam sebagai senyawa yang mengandung oksigen.
45. Davy (1810) menbuktikan bahwa klorin dan benar-benar unsur baru, bukan senyawa yang mengandung oksigen.
46. J. Belmer (1885) menunjukkan bahwa grafik hubungan antara frekuensi degan ½ ternyata berupa garis lurus.
47. Louis Victor Duc De Broglie ( 1892 - 1987 ) Penemu sifat gelombang elektron
48. Sir Arthur Stanley Eddington (1882-1994) Penemu astrofisika teori, penemu hukum massa kecemerlangan bintang
49. Sir John Douglas Cockcroft (1897-1967) adalah ahli penemu akselerator partikel. Penemu cara mengubah unsur dengan proton,
50. Victor Francis Hess (1883-1964) adalah ahli fisika Austria, penemu sinar kosmik (1912)

51. Clarence Frank Birdseye II (1886 - 1956) menemukan proses cepat pembekuan makanan. Ia menemukan lampu yang dipanaskan dengan sinar inframerah. Ia menemukan senapan untuk menembakkan harpun. Harpun adalah alat untuk membunuh ikan paus
52. Johann Friedrich Bottger (4 Februari 1682 - 13 Maret 1719) orang pertama di Eropa yang membuat porselen
53. Osamu Shimomura, Pemenang Nobel Kimia 2008 menemukan green fluorescence protein atau protein berpendar hijau yang ada pada ubur-ubur
54. H. Lux dan H. Flood (1947) menyatakan bahwa “tingkah laku asam –basa berkenaan dengan ion oksida diterapkan pada sistem nonprotonik”.
55. R. G. Pearson (1963) menyatakan bahwa “asam-basa lunak adalah asam-basa yang elektron- elektron valensinya mudah terpolarisasi”.
56. Thomas Midgley(1928) berhasil mensintetis diklorodiflourmetana. CCl2F2 sebagai bagian dari usahanya membuat oefrigeran yang aman.
57. Jons Jacob Berzelius penemu Cerium, Selenium, Thorium. Ia mengisolir silikon, zirconium, dan titanium. Ia menemukan simbol unsur atau tanda atom, misalnya C untuk Karbon, O untuk Oksigen, H untuk Hidrogen, dan sebagainya. Ia menemukan beberapa istilah kimia yang dipakai hingga sekarang, misalnya : katalis, alotropi, isomeri, polimeri, protein, dan halogen
58. John Dalton (1766-1844): Kimiawan dan Pioner Fisika Nuklir
59. Werner Heisenberg (1927), menyatakan bahwa “Suatu uncertainty principle atau asas ketidak-pastian sehubungan tindakan pengamatan terhadap perubahan kondisi objek yang diamati”.
60. A. H. Compton (1921), menyatakan bahwa “elektron mempunyai gerak rotasi pada sumbunya selain gerakan revolusi terhadap inti atom, dan dengan demikian menghasilkan momen magnetik dalam”.
61. Otto Stern dan Walter Gerlach (1992), menyatakan bahwa “bila seberkas uap atom perak netral dilewatkan dalam medan magnetik homogen, ternyata berkas uap atom perak ini terpisah menjadi dua bagian”.
62. George Uhan Blek dan Samuel Goudsmit (1925), menyatakan bahwa “dua keadaan elektron ini dapat diidentifikasikan dengan dua momentum sudut spin”.
63.Wolfgang Pauli (1925), menyatakan bahwa “tidak ada dua elektron pada keadaan yang sama secara serentak dalam suatu atom”.
64.De Broglie mengemukakan bahwa “electron tidak menpunyai lintasan tertentu dan menempati jarak-jarak tertentu dari inti atom”.
65.Niels Bohr mengemukakan bahwa “ atom seperti sistem tata surya, yaitu inti atom sebagai matahari dan elektron sebagai planet-planet disekitarnya”.
66.Johan Wolfgang Doberainer mengemukakan bahwa “unsur terdiri dari tiga kelompok yang disebut triade dobereiner”.
67.Henry Louis Le Chatelier (1850) menyatakan bahwa “ jika pada sistem keseimbangan diberikan suatu aksi maka system akan mengadakan reaksi sehingga pengaruh aksi tersebut menjadi sekecil-kecilnya”.